Rabu, 07 Juni 2017

Soal Ulangan Harian


ULANGAN HARIAN II
Mapel         : Geografi
SK/KD       : ATMOFER
Kelas/Sem       : X/Genap
 

I. JAWABLAH DENGAN JAWABAN SINGKAT
1.        Lapisan atmosfer yang memiliki peran melindungi bumi dari sinar ultraviolet dan infra merah adalah…
2.        Keadaan rata-rata udara pada suatu daerah yang sempit dan waktu yang relative singkat disebut…..
3.        Gerakan udara secara horizontal(mendatar) sehingga dapat menimbulkan angin darat dan angin laut disebut….
4.        Angin yang bertiup dari dua daerah maksimum subtropik utara dan selatan menuju daerah minimum equator disebut…
5.        Angin fohn yang berada di daerah pasuruan desebut….
6.        Awan yang berbentuk seperti bulu burung adalah….
7.        Adanya pertemuan antara massa udara panas dg massa udara dingin menyebabkan terjadinya hujan…..
8.        Lingkaran putih yang mengelilingi matahari dan bulan disebut…
9.        Klasifikasi iklim yang didasarkan pada  temperature dan curah hujan adalah….
10.    Inggris  terletak di lintang 50° LU – 60° LU. Menurut iklim matahari, Inggris beriklim….
II. ESAY
1.    Jelaskan factor yang mempengaruhi curah hujan!(minimum 5)
2.    Mengapa musim hujan terjadi pada bulan oktober –april di Indonesia!
3.    Jelaskan kondisi iklim di Indonesia menurut Koppen!
4.    Mengapa fenomena El Nino menyebabkan Kemarau panjang di wilayah Indonesia!
5.    Sebutkan 5 hal yang dapat mencegah pemanasan global!
============================================================================

ULANGAN HARIAN II
Mapel         : Geografi
SK/KD       : ATMOFER
Kelas/Sem       : X/Genap
 

I. JAWABLAH DENGAN JAWABAN SINGKAT
1.      Lapisan atmosfer yang memiliki peran melindungi bumi dari hantaman meteor maupun benda langit lainnya adalah…
2.      Keadaan rata-rata udara pada suatu daerah yang luas dan waktu kurang lebih 30 tahun  disebut…..
3.      Gerakan udara/pemanasan secara vertikal sehingga dapat menimbulkan hujan  disebut….
4.      Angin yang bertiup dari dua daerah maksimum subtropik utara dan selatan menuju daerah minimum equator disebut…
5.      Angin fohn yang berada di daerah cirebon bernama….
6.      Awan bergumpal-gumpal seperti bunga kol adalah….
7.      Adanya udara yang bergerak secara horizontal naik dan terhalang oleh pegunungan  menyebabkan terjadinya hujan…..
8.      Fenomena cahaya di daerah kutub yang terjadi pada malam hari disebut…
9.      Klasifikasi iklim yang didasarkan pada  ketinggian dan vegetasi adalah….
10.  Singapura  terletak di lintang 1°15’ LU – 1° 26’LU. Menurut iklim matahari, Singapura beriklim….
II. ESAY
1.      Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi penyinaran matahari!(minimum 5)
2.      Mengapa musim kemarau terjadi pada bulan april - oktober di Indonesia!
3.      Jelaskan kondisi iklim di Indonesia menurut iklim matahari dan iklim fisis!
4.      Mengapa Fenomena LaNina di Pasifik menyebabkan hujan di wilayah Indonesia!
5.      Sebutkan 5 akibat dari global warming!

Pemanfaatan Lahan Kapur Yang Berkelanjutan Dalam Rangka Menyongsong Agenda Pasca 2015 di Kecamatan Ngusikan



Pemanfaatan Lahan Kapur Yang Berkelanjutan Dalam Rangka Menyongsong Agenda Pasca 2015 di Kecamatan Ngusikan

Setiap negara, pasti memiliki suatu agenda untuk tahun mendatang, tak terkecuali Indonesia. Karena dengan agenda tersebut, suatu negara dapat mengetahui rencana apa yang akan dilakukan pada tahun mendatang guna meningkatkan kualitas dan kuantitas negara tersebut. Seperti halnya pada pertemuan “Komunike Monrovia” yang diselenggarakan di Monrovia, Liberia. Pertemuan tersebut dihadiri oleh Presiden Indonesia (Susilo Bambang Yudhoyono), Presiden Liberia (Ellen Johnson-Sirleaf), dan Perdana Menteri Inggris (David Cameron). Pada pertemuan ini, mengaris bawahi secara global pembangunan pasca 2015 yang berorientasi pada manusia dan sensitif terhadap tantangan universal abad 21, yaitu memajukan pembangunan yang berkesinambungan, mendukung pertumbuhan yang menciptakan lapangan pekerjaan, melindungi lingkungan, dan mewujudkan perdamaian, keamanan, keadilan, kebebasan, dan kesetaraaan disemua tingkat. (Kementrian Sekretariat Negara Republik Indonesia)
Menurut Hamong Santono yang merupakan CSO Indonesia yang hadir dalam Open Working Group on Sustainable Development Goals (OWG on SDGs) ke-8 pada tanggal 3-7 Februari 2014 di New York, Amerika Serikat, bahwa agenda pasca 2015 adalah mengatasi kemiskinan (bukan hanya kemiskinan eksterm), mengatasi ketimpangan pendapatan, dan menghilangkan atau mengurangi Illiat Financial Flow sebagai salah satu alternatif pembiayaan pembangunan pasca 2015 (hukumonline.com). Untuk merealisasikan agenda pasca 2015 tersebut, Indonesia harus lebih meningkatkan pada pengolahan atau pemanfaatan sumber daya alam yang tersebar di 34 provinsi mulai dari Sabang sampai Merauke. Salah satu provinsinya yaitu Jawa Timur.
Jawa Timur merupakan salah satu dari 34 provinsi yang ada di Indonesia dengan 38 Kabupaten/Kota. Salah satunya adalah Kabupaten Jombang. Secara asronomi, Kabupaten Jombang terletak antara 7o20’48,60” – 7o46’41,26” Lintang Selatan serta antara 112o03’46,57” – 112o27’21,26” Bujur Timur. Sedangkan secara administratif, Kabupaten Jombang terdiri dari 21 Kecamatan yang meliputi 306 desa, 4 kelurahan, dan 1258 dusun (Tabel 1). Kabupaten Jombang memiliki luas wilayah 1.159,50 km2. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Bojonegoro di sebelah utara, Kabupaen Mojokerto di sebelah timur, Kabupaten Kediri dan Kabupaten Malang di sebelah selatan, Kabupaten Nganjuk di sebelah barat. Stratigrafi Kabupaten Jombang pada bagian utara merupakan bagian dari zone sratigrafi Mandala Kendeng dan pada bagian selatan merupakan bagian dari zone stratigrafi Solo. Kabupaten Jombang memiliki tiga  morfologi yaitu morfologi perbukitan vulkan (bagian selatan), morfologi dataran aluvial (bagian tengah), dan morfologi perbukitan struktural lipatan (bagian utara). Dan Kecamatan Ngusikan merupakan salah satu dari 21 kecamatan di Kabupaten Jombang yang memiliki morfologi perbukitan struktural lipatan.
Kecamatan Ngusikan merupakan kecamatan baru yang ada di Kabupaten Jombang dan diresmikan oleh Bapak Bupati, Drs. H. Suyanto MMA pada tanggal 21 Nopember 2001. Kecamatan Ngusikan memiliki luas wilayah 34.707 km2 dan terletak antara 7020’01”-7045’01” LS serta antara 5020’01”-5030’01” BT. Kecamatan ini terdiri dari 11 desa, 36 dusun, 56 RW, dan 164 RT. Kecamatan Ngusikan berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto di sebelah timur; Kecamatan Kesamben di sebelah selatan; Kecamatan Kudu, Ploso, dan Kabuh di sebelah barat; Kabupaten Lamongan di sebelah utara. Kecamatan ini merupakan daerah dataran rendah dengan ketinggian 38 m diatas permukaan air laut dengan kemiringan lereng 2-15%.
Sebagai kecamatan baru di Kabupaten Jombang, Kecamatan Ngusikan memiliki potensi yang cukup besar berupa sumber daya alam non logam, yaitu kapur atau gamping. Namun, masyarakat di kecamatan tersebut belum mengolah kapur atau gamping tersebut dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas ekonomi yang belum maksimal. Oleh karena itu, dalam esai ini akan membahas masalah pemanfaatan lahan kapur yang berkelanjutan dalam rangka menyongsong agenda pasca 2015 di Kecamatan Ngusikan, Kabupaten Jombang.
            Kecamatan Ngusikan memiliki berbagai jenis tanah, seperti Grumosol kelabu tua; kompleks andosol coklat, andosol coklat kekuningan dan litosol; regosol coklat kelabu; dan asosiasi litosol dan mediteran merah. Luas tanah Grumosol kelabu tua adalah 1.054 ha; kompleks andosol coklat, andosol coklat kekuningan dan litosol adalah 677 ha; tanah regosol coklat keabuan adalah 1.090 ha;  asosiasi litosol dan mediteran merah adalah 1.137 ha. (BAPPEDA JOMBANG). Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa Kecamatan Ngusikan lebih didominasi oleh tanah asosiasi litosol dan mediteran merah yang dapat dilihat di Tabel 2.
Ciri fisik dari tanah mediteran merah adalah berwarna coklat bercak kemerahan, terdapat di daerah yag bergelombang sampai berbukit yang memiliki iklim Af atau Am (Koppen), memiliki tekstur lempung berpasir, berstruktur mengumpal, peka terhadap erosi, tingkat permiabilitasnya sedang, dan memiliki pH 6,5. (Laboratorium Geografi UNM)
Menurut Hari Susanto, sektor industri di wilayah Kecamatan Ngusikan perlu mendapatkan perhatian serius karena sektor ini mampu memberikan peluang usaha yang sangat besar terhadap perekonomian Kecamatan Ngusikan dan dapat menyerap banyak tenaga kerja.
Pendapat tersebut didukung dengan pemindahan PT Semen Indonesia Tbk ke Tuban. Karena Pabrik Semen Gresik kehabisan bahan baku untuk pembuatan semen. Pemindahan pabrik tersebut cukup menguntungkan bagi Kecamatan Ngusikan yang memiliki wilayah tanah mediteran yang cukup luas karena batuan kapur banyak dimanfaatkan manusia untuk bahan produksi semen. Terdapat dua jenis material yang penting bagi produksi semen: yang pertama adalah yang kaya akan kapur atau material yang mengandung kapur (calcareous materials) seperti batu gamping, kapur; dan yang kedua adalah yang kaya akan silika atau material mengandung tanah liat (argillaceous materials) seperti tanah liat.
Dalam proses penambangan tersebut, gamping tidak hanya digunakan sebagai bahan baku semen saja melainkan juga dapat dimanfaatkan pada industri kaca, industri keramik (porselin), dan pabrik gula. (Laboratorium Geografi UNM)
Proses penambangan tersebut dapat meningkatkan perekonomian Kecamatan Ngusikan, namun tidak berkelanjutan karena sumber daya alamnya selalu diambil secara terus-menerus. Sehingga dalam proses penambangan gamping tersebut diperlukan reklamasi guna memulihkan kembali wilayah yang telah diekploitasi oleh pabrik semen Gresik. Kegiatan reklamasi tersebut dapat dilakukan melalui pembuatan hutan kayu sengon. Hutan tersebut bukan hanya sebagai usaha reklamasi saja melainkan dapat berfungsi sebagai hutan produksi yang menghasilkan kayu untuk proses pembuaatan kertas. Dengan begitu, perekonomian Kecamatan Ngusikan akan semakin meningkat.
Perekonomian kecamatan Ngusikan didorong dari sektor pertanian padi, palawija, dan perkebunan. Akan tetapi, pada kenyataannya, sektor pertanian di Kecamatan ini belum memberikan dampak positif terhadap perekonomian rakyatnya. Hal tersebut dibuktikan dengan produksi padi di kecamatan Ngusikan pada tahun 2013 mencapai 8.410 ton dengan luas panen 1.137 ha. Rata-rata produktivitas padi di Kecamatan Ngusikan pada tahun 2013 sebanyak 73,97 kw/ha. (Hari Susanto).
Karena perekonomian Kecamatan Ngusikan didorong dari sektor pertanian, maka dapat dilakukan pemanfaatan lahan kapur sebagai lahan pertanian buah naga. Karena tanah mediteran yang dimiliki oleh kecamatan ini sesuai dengan lahan yang dibutuhkan dalam pertanian buah naga, seperti memiliki pH tanah 6-7. Kecamatan Ngusikan sangat cocok untuk buah naga spesies Hylocereus costaricensis, yaitu buah naga dengan daging super merah. Karena buah naga spesies ini tumbuh subur di derah dengan ketinggian 0-100 mdpl dan Kecamatan Ngusikan pun terdapat pada ketinggian 38 mdpl.
Kegiatan pertanian buah naga tersebut dapat meningkatkan perekonomian Kecamatan Ngusikan dan menambah jenis tanaman perkebunan yang dapat dikembangkan selain tebu, melinjo, dan tembakau. Pertanian buah naga dapat dilakukan semaksimal mungkin karena buah naga memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bahkan pendapatan daerah.
Potensi sumber daya alam non logam, yaitu batu gamping atau kapur yang terdapat di Kecamatan Ngusikan dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan melalui beberapa usaha, seperti sebagai bahan baku dalam pembuatan semen yang dibarengi dengan reklamasi  dan sebagai lahan pertanian buah naga. Pemanfaatan yang digunakan sebagai bahan baku semen memiliki berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya adalah menyediakan lapangan pekerjaan baru dan membuat perekonomian Kecamatan Ngusikan  menjadi lebih baik daripada sebelumnya. Sedangkan dampak negatifnya adalah dapat menyebabkan kerusakan atau pencemaran pada lingkungan sekitar pertambangan. Dampak negatif itu dapat ditanggulangi dengan mengadakan reklamasi guna memulihkan kembali wilayah yang telah dieksploitasi. Di kecamatan Ngusikan dapat dilakukan reklamasi melalui pembuatan hutan hayu sengon dari kegiatan eksploitasi Pabrik Semen Gresik. Dan pemanfaatan yang kedua adalah sebagai lahan pertanian buah naga. Pertanian buah naga sangat menguntungkan karena buah naga memiliki nilai jual yang tinggi dan bersifat berkelanjutan. Dengan menerapkan solusi ini diharapakan masyarakat Kecamatan Ngusikan dapat memanfaatkan potensi sumber daya alam non logam, yaitu batu gamping atau kapur secara optimal. Sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat bahkan pendapatan daerahnya.















DAFTAR PUSTAKA

Badan Pusat Perencanaan Daerah Kabupaten jombang. Kondisi Geografi (online). http://bappeda-jombang.url.ph/kondisi-geografi/ diakses Selasa, 2 Desember 2014 pukul 07.22 WIB
Budidaya Buah Naga (online). http://www.produknaturalnusantara.com/panduan-teknis-budidaya-pertanian/budidaya-buah-naga/ diakses Selasa, 2 Desember 2014 pukul 07.35WIB
Buku Ajar klasifikasi tanah dan kesesuaian lahan (online). http://www.fp.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/2012/04/Buku-Ajar-Klasifikasi-Tanah-dan-Kesesuaian-Lahan.pdf diakses pada hari Rabu, 26 Nopember 2014 pukul 13.25
Buku Profil Kehati Jombang (online). http://www.indonesianchm.or.id/index.php?option=com_docman&task=doc_details&gid=109&Itemid=455&lang=in  diakses Rabu, 26 Nopember 2014 pukul 10.00 WIB
Harryz Muzakky. Esai Kondisi Fisik Kabupaten Jombang (online). http://www.scribd.com/doc/82940371/Esay-Kondisi-Fisik-Kabupaten-Jombang diakses Kamis, 27 Nopember 2014 pukul 08.15 WIB
Indonesia Harus Aktif dalam Agenda Pembangunan Pasca 2015 (online). http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt52f4d3f3c57a9/indonesia-harus-aktif-dalam-agenda-pembangunan-pasca-2015 diakses Senin, 1 desember 2014 pukul 09.00 WIB
Kementrian Sekretariat Negara Republik Indonesia. Agenda Pembangunan Pasca-2015 Pertimbangkan Capaian MDGs (online). http://www.setneg.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=6797 diakses Senin, 1 Desember 2014 pukul 08.25 WIB
Laboratorium Geografi Univeritas Negeri Malang. Contoh Batuan dan Mineral
Laboratorium Geografi Univeritas Negeri Malang. Contoh Jenis Tanah.
Portal Resmi Pemerintahan Kabupaten Jombang. Kecamatan Ngusikan (online). http://jombangkab.go.id/index.php/page/detail/kecamatan-Ngusikan.html diakses Kamis, 27 November 2014 pukul 22.46 WIB


































Desiminasi Budaya Positi Di SMA Negeri 3 Jombang

 https://youtu.be/QwNUU94K1Ms Rancangan Tindakan Untuk Aksi Nyata Judul Modul           : Desiminasi Budaya Positi Di SMA Negeri 3 Jombang P...